RECIPROCATING SCREEN
Disusun
oleh :
HESTU
BAGUS PANUNTUN I8314024
HIRMAN
SETIAWAN I8314025
ILHAM
AKBAR JAMALULAIL I8314026
ISNANIA
INDRIANI I8314028
PROGRAM
STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA
JURUSAN
TEKNIK KIMIA
FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS
SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
I.
Pengayakan
Pengayakan
merupakan metode pemisahan dan klasifikasi partikel sematamata hanya
berdasarkan ukurannya. Untuk pengayakan menggunakan ayakan ukuran tunggal,
dikenal dua macam produk yaitu: (a). Undersize atau fine, yaitu produk yang
lolos lubang ayakan, dan (b). Oversize atau tails, yaitu produk yang tertahan
oleh ayakan. Untuk pengayakan menggunakan dua jenis ayakan, akan diperoleh dua
tiga macam ukuran produk, yaitu: (a). Undersize; (b). On-size, dan (c).
Pelaporan Hasil Analisis Ayakan Adakalanya, untuk mengetahui rentang ukuran
partikel padatan serta jumlah/massa dari masing-masing kelompok ukuran, diambil
sejumlah sampel dan diayak menggunakan satu set ayakan standar. Pada umumnya,
hasil analisa ayak dilaporkan dalam bentuk histogram atau kurva distribusi
frekuensi antara fraksi massa versus ukuran rata-rata partikel. Seringkali,
data analisa ayak digambarkan dalam kurva distribusi kumulatif (baik kumulatif
undersize ataupun oversize). Pada umumnya, ordinat dari kurva (yaitu ukuran
rata-rata partikel) dinyatakan dalam skala logaritmik. Hal ini disebabkan
perubahan ukuran partikel (misalnya hasil crushing) pada umumnya tidak linier
(mengikuti deret hitung) tetapi kelipatan (mengikuti deret ukur). Penggambaran
distribusi frekuensi dalam bentuk kurva fraksi massa vs ukuran partikel
seringkali misleading, karena rentang ukuran partikel antara 2 ayakan standar
(Tyler mesh) tidaklah sama, karena mengikuti deret ukur. Yang seringkali
dipakai, dan juga sesuai dengan pengertian statistik tentang distribusi
frekuensi, adalah dengan menggantikan fraksi massa dengan fraksi massa per atu
satuan ukuran partikel, sehingga sumbu vertikal dari kurva distribusi
dinyatakan dalam: fraksi_massa/(Di-Di+1), dimana Di = aperture ayakan ke-i,
Di+1 = aperture ayakan dibawahnya (aperture lebih kecil). Kurva distribusi
seringkali tidak hanya dinyatakan dalam fraksi massa, tetapi juga dalam bentuk
fraksi jumlah dan fraksi luas permukaan. Fraksi jumlah didefinisikan sebagai
rasio jumlah partikel ukuran tertentu terhadap jumlah total partikel yang ada.
Fraksi luas permukaan sebagai rasio total luas permukaan partikel ukuran
tertentu terhadap luas permukaan total dari partikel yang ada. Kurva distribusi
seringkali digambarkan juga dalam bentuk diagram batang (bar-chart).
II. Reciprocating
Screen
Reciprocating screen = Ayakan
dinamis dengan gerakan menggoyang, pukulan yang panjang (20-200 Hz). Digunakan
untuk pemindahan dengan pemisahan ukuran. Separasi ini biasa digunakan untuk :
• Material yang halus
• Material yang kering
• Ukuran
kecil (light) yaitu sekitar 10 sampai 20 µm, dan terkadang sampai 40 µm.
Reciprocating Screens terdiri dari sebuah : Gyratory
horizontal yang bergerak pada ujung umpan dari screen yang tegak lurus dengan
bantuan dari poros yang berputar secara tidak teratur. Perputaran poros
tersebut sebesar 1000 rev/min. Gerakan memutar pada ujung feed dengan cepat
menebarkan material-material melintang ke seluruh lebar dari permukaan Screen.
Gerakan memutar ini juga menyusun material-material tersebut berdasarkan
perbedaan mesh. Selama material-material tersebut melewati permukaan dari
screen, akan terjadi pereduksiaan jumlah pada ujung pemberhentian (ujung alat).
Reduksi ini membantu memisahkan material-material yang diistilahkan ‘near mesh
particles’.
Sudut kemiringan ayakan antara 16o sampai
30o terhadap sumbu horizontal. Ayakan pada umumnya berbentuk persegi
panjang dengan ukuran (1.5 x 4 ft) sampai (5 x 14 ft). Kecepatan girasi dan
amplitudonya biasanya dapat diatur sesuai kebutuhan. Kecepatan girasi dapat
mencapai 600 sampai 1800 rpm.
Gambar
dibawah adalah contoh gyrating screen yang digerakkan vertikal dan yang digerakkan
horisontal (reciprocating screen).
Reciprocating screen merupakan jenis ayakan girasi
dengan sudut kemiringan lebih kecil (sekitar 5o). Mesin diputar-getarkan pada
sumbu mendatarnya. Adakalanya diantara dua dek ayakan diisi bola-bola karet
untuk meningkatkan efisiensi pengayakan, sekaligus membersihkan aperture ayakan
dari padatan-padatan yang menyumbat.