Hari
itu aku sangat bahagia karena kini aku telah menjadi mahasiswa. Setelah berjuang
keras menghadapi ujian dandan akhirnya lolos. Begitu membanggakan mendapat
hasil yang kita peroleh dari usaha kita sendiri. Setelah hari pengumuman itu
aku bergegas untuk mempersiapkan kepindahanku ke Surakarta. Ya, salah satu
universitas negeri favorit yang ada disana. Sebelumnya tak pernah terpikirkan
olehku untuk jauh dari orang tua, karena semenjak dulu aku belum pernah hidup
jauh dengan orang tua. Tak terpikirkan juga meninggalkan kampong halaman yang
telah menjadi saksi bisu perjalanan hidupku. Teman-teman dan sahabat-sahabat
yang setia yang selalu ada disampingku untuk menghadapi segala halangan dan
rintangan, serta Nisa pacarku yang selalu mendukungku, selalu menyemangatiku,
kini aku akan meninggalkan mereka semua demi meraih mimpi dan cita-citaku.
Hari
itu langit membiru dan tampak terik matahari menyinari tanpa henti, terasa
sedikit panas dari biasanya. Memang musim ini adalah musim kemarau sudah dua
bulan tidak turun hujan. Mungkin ini yang disebut el-nino. Renacanaku hari ini
adalah berkumpul dengan keluarga menikmati hari-hari terkahir sebelum
keberangkatanku ke tanah rantau.
“Dek,
ayo mancing ?” Tanyaku ke adikku
Di
rumahku ada sebuah kolam lele budidaya milik ayahku, kebetulan ikan lelenya
sudah agak besar sehingga bisa untuk dimakan. Aku sendiri sering memancing lele
dikolam ayahku, biasanya ketika tidak ada lauk aku dan adikku memancingnya
untuk dimasak sedangkan hari ini hanya sekadar untuk seru-seruan walaupaun
akhirnya dimasak juga. Dengan menganggukkan kepalanya bertanda bahwa adikku
setuju untuk memancing. Akupun menyiapkan peralatan untuk memancing.
Kuhabiskan
waktu siang ini sampai sore untuk memancing lele. Beberapa lele telah kudapat
dan kuserahkan pada ibukku untuk dimasak. Cukup sudah tugasku untuk memancing. Walaupun
malamnya aku tidak akan makan dirumah, karena ada janji dengan Nisa pergi
keluar.
Kini
jam dinding menunjukkan pukul 16.00 WIB, saatnya aku bergegas menuju ke rumah
Nisa. Tak lupa sebelum kerumahnya aku sudah berdandan rapi dan wangi, karena
hari ini adalah hari dimana aku akan berjauhan dengannya dalam waktu yang lama.
Sesampainya dirumahnya kulihat dia sudah siap untuk berangkat. Kupandangi dia,
kurasa dia lebih cantik dari sebelumnya, lebih anggun, terasa semakin berat
untuk pergi jauh darinya.
Aku
merasa hari ini memang berbeda dengan hari-hari sebelumnya tak banyak kata yang
berucap dari bibir manisnya. Hanya sedikit tersenyum dan diam kembali. Sesampainya
di tempat makan, kami pesan makanan kesukaan masing-masing dari kami. Sambil menunggu
pesanan datang aku mencoba untuk membuka pembicaraan.
“Nis,
kenapa kok kamu diam gak kaya biasanya ?” tanyaku.
“Aku
gapapa kok lex.” Jawabnya
“Beneran
kamu gapapa ?” tanyaku lagi.
“Iya
beneran kok lex.”
Kemudian suasana kembali membisu. Aku
tidak mengerti apa yang terjadi, apa mungkin dia marah karena aku besok akan
pergi jauh darinya, atauada masalah lain. Tak terasa makanan yang kami pesan
akhirnya datang. Kami pun makan dan tak banyak bicara. Setelah makan seleasai
aku kembali bertanya kepadanya.
“Nis,
kamu marah sama aku ?”
“Nggak
lex.” Jawabnya singkat.
“Lalu
kenapa kamu diam ? tidak biasanya kamu begini. Apa aku punya salah sama kamu “
“Nggak
kok lex, kamu gak salah apa-apa.”
“Nis,
aku besok mau pergi jauh, dan kemungkinan kita ketemu lagi masih sangat lama. Ayolah
ngomong biar aku tau.
“Nis,
aku sayang kamu, aku gak mau jauh sama kamu, aku pengen sama kamu terus nis.”
Kataku.
Nisa tetap terdiam sambil
merunduk, tiba-tiba tetes demi tetes air matanya jatuh membasahi pipinya.
“Alex…” Suaranya pelan
“ Aku tau lex kamu
sayang banget sama aku, aku juga tau kamu gak mau jauh dari aku. Tapi….”
Suaranya terhenti
“Tapi kenapa nis ?”
Tanyaku
“Pergilah lex, carilah
wanita yang baik yang bisa membuatmu bahagia.” Katanya pelan.
“Kamu ini ngomong
apasih nis ? Aku udah temukan wanita yang baik yang bisa membuatku bahagia, itu
kamu nis.”
“Mau gimana lag ilex ?
Mana bisa aku membuatmu bahagia ? aku hanya akan menyusahkanmu.”
“Nis, apapun kamu, aku
tetap sayang sama kamu, aku gak bisa nis mencari yang lai, kamu lah yang
terbaik buat aku.”
“Sudahlah lex, cukup
sampai disini saja…”
“Maksud kamu apa nis ?”
“Sudah cukup sampai
disini cerita kita.”
“Kita udah lebi dari 3
tahun pacaran nis, dan kamu mutusin aku cuma masalah begini?” Tanyaku dengan
keras.
“Maaf lex.”
“Apa kamu udah gak
sayang lagi sama aku ?”
Kemudian Nisa kembali
terdiam, nampak dia tak mampu menjawabnya.
“Iya lex, maaf aku udah
gak sayang lagi sama kamu, carilah wanita yang lebih dari aku lex, carilah
wanita yang bisa membuatmu bahagia.”
Aku tak percaya dengan
semua yang telah dikatanya, setelah sekian lama cinta ini berlayar, dan
akhirnya dia sudah tidak sayang lagi denganku. Serasa waktu di seluruh dunia
berhenti. Terasa kerlingan air mataku akan segera berjatuhan, terasa pedih,
terasa sakit dada ini, ku coba untuk menahan air mata itu namun aku tak bisa,
begitu derasnya air mata ini jatuh.
“Apa maksud semua ini
nis ? apakah kamu udah punya laki-laki lain ?”
Di tersenyum menghapus
air mataku dan mencium keningku, dan berkata.
“Lex, makasih ya atas
selama ini, aku gak pernah menyesal mencintaimu, aku gak pernah menyesal pernah
mennyayangimu, biarlah ini menjadi kenangan kita, kini pergilah, kejarlah
cita-citamu jangan sampai aku menjadi penghalangnya dan carilah wanita yang
baik, yang akan membuatmu bahagia, sekali lagi terimakasih lex.”
1 komentar:
Situs Penyedia Layanan Sepak Bola Terbaik Sbobet Dan Bonus Member Baru Yang Besar, Agen Sepak Bola Sbobet Maxbet Yang Memberikan Pelayanan 24 Jam Nonstop, Bandar Judi Sepak Bola Sbobet Yang Di Dukung Oleh Bank Dengan Pelayanan CS Yang Ramah dan 24 Jam Nonstop, Penyedia Jasa Pembuatan ID Sbobet Judi Sepak Bola Yang Terkenal Dan Memiliki Grafis YangBagus, dan Kemudahan Dalam Bermain Dan Keamanan Saat Bertransaksi
Agen Sepak Bola Online
bonus besar Sepak Bola
Bandar judi Sepak Bola
Agen Sbobet Judi Bola
Judi Sepak Bola Terbaik
Agen Judi Online
Bandar judi ikan
Agen sabung ayam
judi sabung ayam
judi tembak Ikan
Agenjudi tembak ikan terbaik
Posting Komentar