Apa yang terpikir di benak anda
ketika pertama kali mendengar kota Pemalang ? apa yang khas dari kota Pemalang
? ada begitu banyak pertanyaan jika hendak pergi ke suatu tempat.
Pertanyaan-pertanyaan itu tentunya untuk mendapatkan hasil yang maksimal ketika
berkunjung ke suatu kota.
Pertama kali mendengar kota
Pemalang, di pikiranku kota itu adalah kota yang biasa seperti kota-kota yang
ada di pulau Jawa. Berbahasa jawa, orangnya ramah-ramah, dan yang paling
penting makanannya enak dan murah-murah. Dalam pikiranku kota Pemalang adalah
salah satu kota yang cukup besar, entah kenapa steatment itu ada di benakku. Begitu juga keadaan kota yang ramai,
banyak pernak-pernik khas Pemalang yang banyak.
Berkunjung ke Pemalang bukanlah
suatu perjalanan wisata atau berkunjung ke rumah saudara untuk menikmati
suasana ataupun berbelanja, melainkan untuk mencari pengalaman di dunia kerja.
Ya, kunjungan ini tidak sekadar kunjungan biasa. Satu setengah bulan kedepan
aku akan berada di sini untuk mendapatkan ilmu di tempat praktek kerja. Mau
tidak mau, aku harus beradaptasi dengan lingkungan sekitar, seperti adat
istiadat, sopan santun, dan yang paling penting harus terbiasa dengan makanan
yang ada disini.
Pertama kali sampai disini, di
benakku terpikir kalau Pemalang adalah kota besar, karena lalu lintas yang
lumayan ramai, banyak angkutan-angkutan seperti truk berlalulalang. Tapi, aku
kaget ketika bercakap dengan warga sekitar, ternyata mereka berbahasa “ngapak” bahasa yang biasa digunakan di
daerah tegal, banyumas, dan sekitarnya. Bahasa yang sangat familiar dengan kata
“Nyong” yang berarti aku atau saya.
Cukup bingung menanggapi bahasa yang tidak kumengerti hanya ku balas iya saja.
Aku melupakan satu hal, bahwa Pemalang lumayan dekat dengan tegal, jadi tidak heran
jika di kota Pemalang mayoritas penduduknya menggunakan bahasa “ngapak”. Kini ekspektasiku telah salah,
bahwa disini ternyata mayoritas penduduknya menggunakan bahasa “nagapak”. Sedikit sulit juga
beradaptasi dengan orang yang berbeda bahasa, apalagi ketika mendengar logat
dan bahasa mereka, aku tidak bisa menahan tawa, lucu sekali. Ya mungkin karena
tidak pernah mendengarnya jadi sedikit asing bagiku.
Salah satu masalah yang
mengakibatkan sulitnya adaptasi adalah dari segi bahasa. Bahasa merupakan kunci
utama untuk berkomunikasi, jika kita tidak mengerti apa yang dikatakan orang
lain akan sangat sulit bagi kita untuk membaur dengan masyarakat. Disini
mungkin sangat kental dengan diskriminasi, apalagi masalah bahasa. Ketika
disini anda menggunakan bahasa Indonesia ketika membeli makanan, anda akan
mendapatkan harga yang berbeda ketika anda menggunakan bahasa daerah disini
yaitu “ngapak”. Tentunya harga dengan
memakai bahasa Indonesia lebih mahal daripada dengan memakai bahasa ngapak. Hal ini aku siasati ketika
memebeli makanan, aku mengajak temanku dan aku suruh berbahasa ngapak. Karena dia orang Tegal yang
lumayan bisa berbahasa ngapak.
Perpindahan dari satu kota ke kota
lain memerlukan adaptasi. Ya adaptasi sangat diperlukan untuk mendapatkan hidup
yang nyaman. Kota yang satu dengan kota yang lain akan memiliki biaya hidup
yang berbeda, sehingga perlu penyesuaian pengeluaran. Akan sulit jika kita
berpindah dari tempat yang mempunyai biaya hidup yang relative rendah menuju
tempat yang mempunyai biaya hidup yang relative tinggi. Pengeluaran kita akan
membengkak jika kita tidak mengantisipasi keadaan seperti itu. Begitu juga yang
aku rasakan saat ini. Aku sekarang bertempat di kota yang biaya hidupnya lebih
mahal daripada di tempatku yang dulu yaitu di Solo. Di Solo, uang 20 ribu sudah
bisa untuk makan sehari, tapi disini uang sebesar itu hanya untuk 2 kali makan dengan
lauk yang sama. Ekspektasiku kali ini benar-benar menjerumuskanku, alhasil aku
harus rela sehari hanya 2 kali makan.
Saat stress, ataupun pusing kita perlu rekreasi, me-refresh otak kita. Selain untuk mencari pengalaman di bidang kerja,
mencari hiburan adalah salah satu kegiatan yang perlu dilakukan. Kupikir disini
akan banyak hiburan yang menarik, tetapi ketika awal-awal datang kesini, aku
sudah berkeliling, dan tidak ada tempat rekreasi yang menarik. Hanya ada satu
pantai yaitu pantai widuri. Alun-alun kotanyapun relative sepi, tidak banyak
orang yang berjualan disana. Alhasil, aku mencoba ke pasar pemalang, dengan
berharap ada sesuatu yang menarik disana, tetapi malah sebaliknya. Kondisi pasar
yang sangat kumuh dan bau, membuat keinginan berpetualangku menjadi hilang.
Yah, memang begitu banyak hal baru
yangaku temui disini, memang awalnya tidak seperti ekspektasiku, tapi ada
beberapa hal yang sangat menarik bagiku. Salah satunya adalah nasi grombyang
yang sangat menggoda lidah. Aku rasa, inilah makanan yang paling enak yang
pernah aku temui di kota Pemalang. Rempah-rempah yang lengkap dan menendang lidah,
membuatmu merasa meleleh. Sekali anda mencoba, aku yakin anda akan ketagihan. Sayangnya,
porsinya cukup kecil, jika anda sedang kelaparan, saya yakin 1 mangkuk nasi
grombyang tidak akan cukup untuk mengisi perut anda, butuh 2-3 mangkuk untuk
membuat anda kenyang.
Selain nasi grombyang yang menendang
lidah, masyarakat di Pemalang sangat peduli terhadap keadaan sekitar meskipun
mereka baru kenal. Masyarakatnya yang ramah, baik, dan saya rasa disini tingkat
kriminalitasnya relative rendah. Sebagai contoh, ketika itu aku aku sedang
menjemur pakaianku, dan aku tinggal bekerja, hujanpun turun. Aku sudah
berpikiran bahwa pakaianku akan basah kuyup, namun tidak. Tetanggaku memindahkan
pakaianku ke tempat yang teduh sehingga pakaianku tidak basah.
Hidup di tempat yang baru memang
tidak mudah, perlu adanya adaptasi untuk memperoleh keadaan yang nyaman. Sebagai
orang baru, kita perlu mengetahui adat istiadat orang-orang disini. Kita tidak
boleh sembarangan bertindak sesuka hati kita layaknya dirumah. Kita sebenarnya
tidak perlu memikirkannya terlalu mendalam. Kita hanya perlu dewasa dan
bersikap bijak atas apa yang kita hadapi. Dan yang paling penting dalam
mencapai kesuksesan beradaptasi adalah keikhlasan. Tanpa adanya keihklasan,
yang ada hanyalah keluhan-keluhan yang setiap hari akan muncul. So, bersabarlah
teman, dan ikhlaslah. Tanamlah kebaikan dimanapun anda berada dan anda akan menuai
kebaikan pula dimanapun anda berada.
3 komentar:
Min share dong harga biaya hidup spt kost mkan gt berapaan klo di kotanya... mkasi sblmnya :)
Min tolong share dong biaya khdpn di pemalang spt hrg kost dan mkan sehari2... mkasi sblmnyaa 😊😊
Wah sebelumnya sorry, baru aktif nge blog lagi...
Tahun 2017 untuk biaya kost itu kurang lebih 500 rb an. kalo untuk biaya makan, kurang lebih 10 rb an. tergantung menunya juga sih. kalo nasi goreng sekitar segitu
Posting Komentar